HALAL BI HALAL

deni-triwardana-spanduk.gifAcara rutin tahunan sehabis lebaran adalah halal bi halal, setiap kantor, lembaga bahkan keluarga besar, atau ikatan keluarga se-daerah menyelenggarakannya.

Demikian juga keluarga besar SOEROSOEMARTAN yang sudah lima tahun terakhir mendata ada sekitar 700 lebih keluarga terhimpun terdiri dari buyut, cicit, cucu, om, tante, pak de, bu de, para eyang dengan tersebar ke seluruh provinsi di Indonesia bahkan sampai keluarga negeri.
Bukan untuk membanggakan tapi berharap mungkin dapat menjadi suatu contoh dalam tetap menjaga silahturahmi keluarga yang cukup besar dengan bercampurnya berbagai macam suku bangsa di dalamnya, ada yang menikah dengan sesama suku ada juga dengan suku yang lain bahkan ada juga dengan bangsa lain. (Belanda, Finlandia, Austalia dll.)

deni-triwardana-deni.gifSaya sendiri berada (cucu) dalam keluarga Eyang SOEMODARMODJO yang merupakan anak keempat dari buyut kami SOEROSOEMARTO, ada dua sepupu yang menikah dengan bangsa lain (Belanda & Finlandia).

Istri pertama dari buyut kami adalah dari suku SUNDA kemudian setelah istri pertamanya wafat, isteri keduanya dari sukunya sendiri suku JAWA. Demikian pula para anaknya ada yang menikah dengan suku Padang, Batak, Sulawesi dll.

Acara Halal Bi Halal Keluarga Besar SOEROSOEMARTAN tahun ini diselenggarakan oleh keluar besar SOEMODARMODJO (setiap tahun bergiliran sesuai dengan urutan ). Dilaksanakan di Anjungan Sulawesi Tenggara berdekatan dengan DESA WISATA Taman Mini Indonesia Indah, Para keluarga yang datang dari luar Jakarta diberikan fasilitas menginap gratis di Hotel DESA WISATA tsb.

deni-triwardana-fotokel.gif

Dari acara ini saya dapat melihat para saudara saya dari berbagai profesi, selain ada yang seperti saya sebagai guru, ada juga dokter, banker, polisi, militer, dll. Kami saling berbagi cerita pada profesi masing-masing.

Buat saya acara tahunan ini merupakan acara yang ditunggu-tunggu, bertemu setahun sekali , yang didalamnya bisa saling berbagi cerita, pengalaman, dan informasi.

Bagaimana dengan keluarga besar Anda ?

2 comments

  1. Wah rupanya punya keluarga besar juga nih Mas Den, kalo aku gak sebesar itu deh, dan terbatas hanya dari satu eyang saja itu juga gak pake di suatu tempat, wah enak juga kalau bisa seperti Mas Den.

  2. Pada dasarnya kita adalah keluarga besar, dan kita punya keluarga besar, hanya saja kita tidak mampu membina dan menjaga keberadaannya…

    Jika ada orang yang mengaku tidak punya keluarga besar, ‘sungguh alangkah nistapanya dia’…karena harus berfikir ulang bagaimana ia berfikir…tentang “kenapa saya tidak punya keluarga besar???”

    Buat pak deni, selamat Anda telah menjaga dan menjalani pikiran anda dengan benar….”bahwa kita punya keluarga besar” ..

    buat mbak Ayu,
    Coba kita berfikir kembali, ‘kenapa saya tidak punya keluarga besar?’

    itu menurut

    AlbertHestin

Tinggalkan Balasan ke sugiman Batalkan balasan